TEAM BUILDING

TEAM BUILDING

simulasi Planning and Strategy

Tim saling bantu menyelesaikan simulasi Planning and Strategy

adalah istilah kolektif untuk berbagai jenis aktivitas yang digunakan untuk meningkatkan hubungan sosial dan menentukan peran dalam tim, yang sering melibatkan tugas kolaboratif. Hal ini berbeda dengan pelatihan tim, yang dirancang oleh gabungan manajer bisnis, pembelajaran dan pengembangan / OD (Internal atau eksternal) dan Mitra Bisnis SDM (jika ada peran) untuk meningkatkan efisiensi, bukan hubungan interpersonal.

Banyak latihan membangun tim bertujuan untuk mengekspos dan mengatasi masalah interpersonal dalam kelompok.

Seiring waktu, kegiatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kinerja di lingkungan berbasis tim. Pembentukan tim atau Team Building adalah salah satu fondasi pengembangan organisasi yang dapat diterapkan pada kelompok seperti tim olahraga, kelas sekolah, unit militer atau awak pesawat terbang. Definisi formal yang membangun tim meliputi:

  • Menyelaraskan tujuan.
  • Membangun hubungan kerja yang efektif.
  • Mengurangi ambiguitas peran anggota tim.
  • Menemukan solusi untuk masalah tim.

TEAM BUILDING 

Atau pembentukan tim adalah salah satu kegiatan pengembangan kelompok yang paling banyak digunakan dalam organisasi.

Dari semua aktivitas organisasi, satu studi menemukan pengembangan tim untuk memiliki efek terkuat (versus ukuran keuangan) untuk meningkatkan kinerja organisasi.  Meta-analisis tahun 2008 menemukan bahwa kegiatan pengembangan tim, termasuk pelatihan tim dan pelatihan tim, memperbaiki kinerja obyektif tim dan peringkat pengawas subyektif tim tersebut.

FOUR APPROACHES

Team Building Ice Breaker

Ice Breaker

4 Pendekatan Menurut Para Ahli 

  1. Menentukan Tujuan (Setting Goal).
  2. Klarifikaai peran atau disebut juga dengan Role Clarification.
  3. Problem Solving (Penyelesaian Masalah).
  4. Hubungan Interpersonal (Interpersonal-Relations).

EFEKTIFITAS 

Efektivitas pembentukan tim berbeda secara substansial dari satu organisasi ke organisasi lainnya. Upaya yang paling efektif terjadi ketika anggota tim saling bergantung, berpengetahuan luas dan berpengalaman dan ketika pimpinan organisasi secara aktif membentuk dan mendukung tim.

Membangun tim yang efektif menggabungkan kesadaran akan tujuan tim. Tim harus bekerja untuk mengembangkan tujuan, peran dan prosedur.

TANTANGAN DALAM TEAM BUILDING

‪‪Istilah ‘team building’ sering digunakan sebagai penghindar ketika organisasi mencari ‘perbaikan cepat’ terhadap sistem komunikasi yang buruk atau arahan kepemimpinan yang tidak jelas, yang mengarah ke tim yang tidak produktif tanpa visi yang jelas tentang bagaimana menjadi sukses. Kerja tim atau team work adalah pekerjaan terbaik.‬‬

‪‪Tim kemudian dirakit untuk mengatasi masalah tertentu, sementara penyebab utamanya tidak diabaikan.‬‬

‪‪Dyer menyoroti tiga tantangan bagi pembina tim masa depan

  1. ‪‪Kurangnya keterampilan kerja sama tim: Salah satu tantangan yang dihadapi para pemimpin adalah menemukan karyawan yang berorientasi pada tim. Sebagian besar organisasi bergantung pada institusi pendidikan untuk menanamkan keterampilan ini kepada siswa. Dyer percaya bahwa siswa didorong untuk bekerja secara individu dan berhasil tanpa harus berkolaborasi. Ini bekerja melawan jenis perilaku yang dibutuhkan untuk kerja sama tim. Studi lain menemukan bahwa pelatihan tim meningkatkan hasil kognitif, afektif, proses dan kinerja. [8]‬‬
  2. ‪‪Tempat kerja virtual dan lintas batas organisasi: menurut Dyer, organisasi individu yang tidak berada dalam ruang fisik yang sama semakin bekerja sama. Anggota biasanya tidak dapat membangun hubungan konkret dengan anggota tim lainnya. Studi lain menemukan bahwa komunikasi tatap muka sangat penting dalam membangun lingkungan tim yang efektif. [13] Kontak tatap muka adalah kunci untuk mengembangkan kepercayaan. Sesi pembentukan tim formal dengan fasilitator membuat para anggota “menyetujui hubungan” dan menentukan bagaimana tim bekerja. Kontak informal juga disebutkan.‬‬
  3. ‪‪Globalisasi dan virtualisasi: Tim semakin mencakup anggota yang memiliki bahasa, budaya, nilai, dan pendekatan pemecahan masalah yang berbeda. Pertemuan satu-ke-satu telah berhasil di beberapa organisasi.‬‬